Monday, March 21, 2011

AQUA dan Merek Generiknya

Jika sebuah merek bukan lagi sebagai pembeda dengan kompetitornya, konsumen tidak akan selektif. Aqua pun mulai sibuk memperkenalkan mereknya sebagai pembeda. Pernahkah Anda mendengar konsumen memesan atau membeli produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan menyebut, “Saya beli Ades” atau “Saya beli Vit”. Rasanya jarang atau bahkan mungkin tidak pernah. Yang terjadi selalu konsumen bilang “beli Aqua”. Anehnya, ketika pedagang menyodorkan merek Ades atau Vit, konsumen tidak ada yang keberatan.

Berbeda jika konsumen membeli produk shampo, ketika menyebut Sunsilk misalnya, mereka tidak akan mau diberi Pantene atau Clear. Sebaliknya juga demikian, ketika mereka ingin membeli Pantene, mereka tidak mau diberi merek yang lain. Mengapa begitu? Aqua sebagai merek dagang tidak berhasil menjadi pembeda dengan merek-merek kompetitornya. Sedangkan merek-merek di industri shampo masing-masing telah menjadi pembeda satu sama lainnya.

Perlu diketahui, salah satu fungsi dari merek adalah sebagai pembeda. Fungsi itu sangat tegas terlihat dari pengertian definisi merek. Asosiasi Pemasaran Amerika (AMA) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau paduan dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk memberikan identitas bagi barang atau jasa yang dibuat untuk membedakannya dari barang atau jasa yang disediakan pesaing. Makanya, tidak heran jika konsumen dalam membeli produk biasanya langsung menyebutkan merek. Mengapa? Karena sebenarnya mereka membeli merek. Konsumen tidak membeli sabun mandi, melainkan membeli Lux atau Lifebuoy atau Nuvo. Lux tidak sama dengan Lifebuoy, dan berbeda pula dengan Nuvo. Sebaliknya juga demikian.

Tapi Aqua? Konsumen mengasosiasikannya sebagai merek kategori produk alias generik. Dengan demikian, sangat wajar jika konsumen selalu tidak keberatan ketika membeli Aqua mendapatkan merek Vit atau Ades.

Jika kita mengamati iklan Aqua di TV ahir ahir ini maka kita akan mengetahui betapa gencarnya Aqua mencoba mengedukasi masyarakat tentang ‘Brand Awarness” sehingga pembeli akan lebih sadar ketika membeli AMDK untuk memastikan bahwa yang mereka terima adalah Aqua bukan merek yang lain. Iklan di TV menonjolkan kepentingan dan kegunaan air minum dalam tubuh, sehingga asupan air yang baik akan berdapak besar pada kesehatan tubuh, dan Aqua dengan segala kelebihannya menjadi solusi paling tepat dalam memenuhi kebutuhan itu. Hal ini dilakukan oleh Aqua agar menarik kembali kesadaran masyarakat sehingga menarik kembali konsumen yang selama ini berpindah ke merek AMDK lain.

Sekedar info: Bersumber dari dosen saya, AMDK merek ‘Vit’ itu sebenarnya adalah air minum yang sekualitas dengan Aqua, karena Vit di ambil dari keran yang sama dengan Aqua, hanya saja kemasannya beda. Harga Aqua lebih mahal karena Aqua melakukan banyak promosi, sehingga ada nilai prestise ketika orang membeli Aqua dibandingkan Vit, tapi bagi kamu yg tidak terlalu perduli dengan merek, Vit dengan harga yg lebih murah sebenarnya sama kualitasnya dengan Aqua. Vit sengaja diciptakan untuk melawan AMDK merek gadungan yang banyak bermunculan. Sehingga PT Golden Misissipi bisa menguasai semua pasar, baik kalangan rendah maupun kalangan atas. :D

Gugahan Hati

Sebagai mahasiswi yang kini sudah terlanjur duduk di semester 4 mungkin ide mengumpulkan materi kuliah dalam satu blog mungkin sudah sangat telat, tapi orang bilang ‘’lebih baik telat dari pada tidak sama sekali’’ sehingga saya beranikan diri untuk memulai. Tiga semester kuliah di Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta sedikit banyak telah membuka pengetahuan saya tentang apa itu dunia Ekonomi, sebelumnya saya tidak pernah bersentuhan dengan pelajaran ini, mengingat saya mengambil jurusan IPA sewaktu SMA. Kuliah adalah sesuatu yang membanggakan bagi orang kampung seperti saya, karena bisa kuliah itu masih sesuatu yang elite yang tidak bisa dinikmati semua orang. Oleh karena itu saya ingin membagi kebahagiaan saya dari ilmu yang saya peroleh, semoga bisa menjadi bahan bacaan, yang mambu menambah wawasan. Awalnya saya ingin mendokumentasikan semua materi materi kuliah yang sudah saya lewati, tapi sepertinya tidak mungkin mengingat banyak materi yang hilang ataupun yang tidak tersusun rapi, dan ada juga yang kurang menarik menurut saya pribadi. Apapun itu, yang ingin saya lakukan sekarang adalah memulai, apa guna rencana besar tanpa ada langkah awal. Bismillah, dengan mengharap ridho Allah SWT, saya ingin mengumpulkan sebagian materi kuliah yang sudah di dapat semoga bisa bermanfaat untuk sesama.